Kasus Xenia Maut, Apakah Sekedar Human Error?

( Rubrik Otomotif BosMobil.com ) Jalan MI Ridwan Rais, Tugu Tani, Jakarta Pusat, siang tadi sekitar pukul 11.00 WIB berubah jadi petaka. Sebuah mobil Daihatsu Xenia berkelir hitam meluncur secara tiba-tiba dan menabrak 12 orang yang saat itu tengah berjalan kaki di trotoar serta duduk di halte Gedung Kementerian Perdagangan. Dari seluruh koraban, 8 orang dinyatakan tewas di tempat kejadian.





Berbagai media memberitakan jika mobil jenis MPV itu dimuati 4 orang dewasa dengan pengemudi Afriyani Susanti. Wanita berusia 29 tahun itu ternyata tak mampu menunjukkan identitas mengemudinya (SIM) kepada pihak kepolisan sesaat setelah kejadian tragis tersebut.
Pihak kepolisian menyebutkan rombongan penumpang di Daihatsu Xenia B 2479 XI itu baru saja beranjak pulang setelah mengahdiri pesta di Hotel Borobudur, Lapangan Banteng, Jakarta, yang letaknya tak terlalu jauh dari lokasi kejadian. Belum ada keterangan apakah si pengemudi berada di bawah pengaruh alkohol saat peristiwa berlangsung.

Terlepas dari faktor human error, sebenarnya kita harus menelisik lebih lanjut kepada faktor kendaraan itu sendiri juga ikut menyumbang peristiwa naas harus terjadi. Masih segar ingatan di kepala kita saat dunia hiburan tersentak akibat kasus kecelakaan penyanyi dangdut Saipul Jamil di jalan Tol Cipularang. Saat itu Saipul yang mengendarai Toyota Avanza harus merelakan istri tercintanya Virginia Anggraeni, tewas seketika setelah mobil menabrak pembatas jalan.
Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia merupakan MPV dengan DNA yang serupa. Dari kasus Saipul Jamil dan peristiwa di Tugu Tani hari ini ada benang merah yang sama. Si pengemudi mengaku sebelum kejadian mobil oleng dan susah untuk dikemudikan sebelum akhirnya terjadi tabrakan. Jika benar demikian bisa saja ini bukan sekedar faktor human error. Kelayakan jalan kedua mobil lansiran PT Toyota Astra Motor (TAM) dan PT Astra Daihatsu Motor (ADM) itu patut dipertanyakan.

Dari data spesifikasi yang dirilis kedua produsen otomotif raksasa di Tanah Air itu jelas sekali, baik Avanza Saipul Jamil maupun Xenia maut di Tugu Tani, sama-sama tidak dibekali perangkan keselamatan aktif yang memadai. Disaat mobil-mobil di negara maju fitur keselamatan aktif seperti ABS (Antilock Brake System), EBD (Electronic Brake Distribution), dan Brake Assist sudah menjadi standar, kedua mobil yang masuk dalam jajaran keluarga MPV paling laris di Indonesia itu malah ditiadakan. Alasannya jelas, demi menekan harga jual mobil tersebut.
Memang terlalu dini untuk memutuskan apakah kecelakan keduanya karena faktor human error. Sayangnya hingga detik ini tidak ada satu pun badan penyelidik yang mau meneliti dengan serius apakah faktor kesalahan pada kendaraan menjadi penyebab dua kecelakaan maut itu terjadi. Apakah benar murni faktor kesalahan manusia, atau memang dua kendaraan itu sebenarnya sama sekali tidak memiliki fitur keselamatan yang memadai? Jika sudah begini, setimpalkah harga sebuah fitur ABS, EBD, atau BA yang seharusnya ditanam dengan nyawa manusia?

Sumber http://bit.ly/xQmZOS

0 komentar:

Posting Komentar